Indeks Kemahalan Kontruksi Blora Tahun 2020

Indeks Kemahalan Kontruksi merupakan indeks harga yang menggambarkan tingkat kemahalan konstruksi suatu kabupaten/kota dibandingkan kota acuan. Kota acuan tahun 2020 yang digunakan masih kota Semarang, sama seperti tahun sebelumnya.

Pertimbangan dalam memilih kota acuan didasarkan pada nilai indeks suatu kota yang mendekati indeks rata-rata nasional serta kelengkapan data. Penghitungan IKK Kabupaten Blora berdasarkan data dari hasil Survei Harga Kemahalan Konstruksi (SHKK) khusus bahan bangunan/ konstruksi, sewa alat berat, dan upah jasa konstruksi yang dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Data yang diolah berasal dari data harga triwulan III, dan IV tahun 2019 serta triwulan I, dan II tahun 2020. Penghitungan diagram timbang IKK menggunakan data dari Bill of Quantity (BoQ), Buku Analisis Harga Satuan Pekerjaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). IKK tahun 2020 merupakan salah satu komponen utama yang digunakan untuk penghitungan Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2021.

IKK digunakan sebagai proxy untuk mengukur tingkat kesulitan geografis suatu daerah, semakin sulit letak geografis suatu daerah maka semakin tinggi pula tingkat harga di daerah tersebut. Penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK), karenanya, didasarkan atas suatu pendekatan atau kompromi tertentu. Misalnya yang menjadi objek adalah bangunan tempat tinggal, maka bangunan tempat tinggal tersebut harus mengakomodir berbagai macam rancangan dan model.

Indeks Kemahalan Kontruksi Blora Tahun 2020 berada di peringkat ke 24 dari 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah yakni 99,39 persen. Hal ini berarti bahwa tingkat harga di Kabupaten Blora lebih rendah 0,61 persen dibandingkan dengan kota Acuan (Kota Semarang). Kabupaten sekitarnya seperti kabupaten Rembang menempati urutan ke 31 dengan IKK sebesar 102,30 dan Grobogan ke 14 yakni 94.84. Diposisi terakhir untuk Jawa Tengah Kabupaten Semarang menduduki posisi paling akhir atau peringkat ke 35 yakni sebesar 107,03, atau dengan kata lain dibandingkan Kota Acuan (Kota Semarang), tingkat harga konstruksi di Kabupaten Semarang lebih tinggi 07,97 persen. (Kontributor: Titik)