Tingkat Penghunian Kamar Hotel Kabupaten Blora Tahun 2020

Imbas pandemi berdampak banyak terhadap penurunan perekonomian suatu negeri. Pariwisata sebagai salah satu pendorong penggerak perekonomian juga mengalami penurunan yang lumayan. Gerakan yang dicanangkan pemerintah mulai Lockdown, PSBB, PPKM (Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat) dan Jateng dirumah aja, otomatis juga berdampak terhadap perkembangan pariwisata khususnya tingkat penghunian kamar hotel.

Disisi lain pertumbuhan covid makin hari makin menjadi, seolah kontras berpacu dengan angka pertumbuhan ekonomi yang makin hari terus menunjukkan penurunan. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan cukup penting dalam pembangunan perekonomian yang dapat mendorong pertumbuhan disektor lain seperti sektor perdagangan, trasportasi serta sektor penyediaan akomodasi dan makan minum. Pariwisata selain sebagai salah satu sumber penghasil devisa, juga merupakan sektor yang dapat menyerap tenaga kerja. Pariwisata memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Pertumbuhan usaha akomodasi memiliki hubungan timbal balik yang berkaitan erat dengan perkembangan sektor pariwisata. Namun sayangnya tahun 2020 mengalami banyak penurunan.

Lama tinggal tamu hotel merupakan salah satu indikator penting untuk
mengetahui seberapa tertarik para wisatawan terhadap daerah yang
dikunjungi. Semakin lama wisatawan tinggal di suatu daerah
mengindikasikan bahwa daerah tersebut diminati oleh wisatawan. Tingkat
hunian kamar hotel juga berperan penting sebagai indikator kesuksesan
hotel dalam menjual kamarnya. Semakin tinggi tingkat hunian berarti
semakin banyak jumlah kamar yang bisa dijual.

Tingkat penghunian kamar hotel atau lebih dikenal dengan TPK adalah jumlah kamar yang telah disewakan/dihuni dibandingkan dengan jumlah kamar yang tersedia di hotel tersebut. Pada tahun 2020 TPK hotel bintang di Blora mengalami penurunan sebesar 3,3 % dibanding tahun 2019. Hotel Bintang di kabupaten Blora antara lain di Samme Hotel, Kyriad Arra Hotel, Grand Mega Resort Spa, Hotel Ammi Hotel, Mega Bintang Sweet Hotel dan Kencana Hotel. Sementara Hotel non bintang menurun sebesar 4,86 % dibandingkan 2019.

RLM (Rata-rata lamanya tamu menginap) adalah banyaknya malam tempat tidur yang pakai dipakai dibagi dengan banyaknya tamu yang datang menginap. Hotel berbintang sedikit mengalami peningkatan sebesar 0,13 hari disbanding dengan 2019, kontras dengan hotel non bintang yang menurun sebesar 0,04 hari diabnding tahun lalu.

TPTT Tingkat pemakaian tempat tidur adalah jumlah tempat tidur hotel yang telah disewakan/digunakan dengan jumlah tempat tidur yang tersedia di hotel itu. Untuk TPTT Hotel bintang blora mengalami penurunan sebesar 7,21 % dan non bintang sebesar 8,24 % dibanding tahun lalu.

Semoga pandemi ini segera berlalu agar perekonomian kembali bergerak maju termasuk dibidang pariwisata dan perhotelan. (Kontributor: Titik K. Rahman)