Pandemi Dan Pertumbuhan Ekonomi 2020 - News - BPS-Statistics Indonesia Blora Regency

Blora Regency in Figures can be seen here; Online Integrated Statistics Services can be sent via email: bps3316@bps.go.id with the subject Data Requestor or website pst.bps.go.id; The Integrated Statistical Service BPS Blora Regency can be visited every working day at 08.00 – 15.30 WIB; Reporting Services That Are Not Compliant With Procedures can be done via lapor.go.id

Pandemi Dan Pertumbuhan Ekonomi 2020

Pandemi Dan Pertumbuhan Ekonomi 2020

February 15, 2021 | BPS Activities


2020 bisa dikatakan tahun terberat sepanjang dua puluh tahun terakhir ini, Pandemi covid-19 yang melanda hampir semua negara di belahan dunia, mau tidak mau mau tidak mau akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negeri.

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu  peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa atau sebuah proses dari perubahan kondisi perekonomian yang terjadi di suatu negara secara berkesinambungan untuk menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu. Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan ekonomi dan prosesnya dalam jangka panjang, penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor itu berinteraksi satu dengan yang lainya, sehingga dapat menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto atau pendapatan output perkapita.

Tahun 2020 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan sebesar minus 2,07 persen, sementara di Jawa Tengah angka penurunannya lebih tinggi dari pada nasional yakni sebesar minus 2,65 persen. Ada 10 dari 17 sektor perekonomian menyumbangkan kinerja negatif akibat dampak dari pandemi virus corona. Sektor yang paling berdampak sepanjang 2020 dari sektor produksi yakni kelompok transportasi dan pergudangan yang mengalami gejolak hingga 15,04 persen. Seperti kita ketahui, sektor transportasi mengalami penurunan drastis selama musim pandemi. Mulai dari Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), Work From Home (bekerja dari rumah), StudyFrom Home (sekolah dari rumah), pelarangan mudik, dan pembatasan transportasi selama perayaan hari besar menekan kinerja seluruh lapangan usaha,utamanya Transportasi dan Pergudangan yang bergantung pada mobilitas masyarakat.

Sektor berikutnya yang mengalami penurunan yakni akomodasi dan makanan minuman yang tercatat mengalami minus 10,22 persen. Beberapa fenomena yang menyebabkan akomodasi dan makanan minuman mengalami pergerakan cukup dalam di antarnaya tingkat hunian kamar turun, jumlah wisatawan mancanegara mengalami penurunan 75 persen dan tutupnya sejumlah hotel dan restoran selama pandemi Covid-19. Industri pengolahan minus 2,93 persen, perdagangan minus 3,72 persen, konstruksi minus 3,26 persen, pertambangan dan penggalian minus 1,95 persen. Lalu, sektor jasa lainnya minus 4,1 persen, jasa perusahaan minus 5,44 persen, serta pengadaan listrik dan gas minus 2,34 persen.

Sementara itu sektor yang masih mengalami pertumbuhan yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 1,75 persen, jasa keuangan dan asuransi naik 3,25 persen, informasi dan komunikasi naik 10,58 persen, termasuk jasa pendidikan naik 2,63 persen. sektor real estate naik 2,32 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial naik 11,6 persen, serta pengadaan air naik 4,94 persen. Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial naik tinggi 11,6 persen karena pencairan pembayaran insentif Covid-19 untuk tenaga kesehatan, peningkatan pendapatan rumah sakit untuk pelayanan Covid-19.

Kini kita memasuki 2021, dan pandemi belum juga berlalu, langkah mitigasi COVID-19 untuk mempercepat pemulihan ekonomi perlu segera ditata kembali, meski kebijakan new normal ternyata masih membingungkan. Disatu sisi ada dorongan agar masyarakat bisa beraktifitas dengan protokol kesehatan, tapi kebijakan pembatasan seperti PSBB dan PPKM terus berjalan sehingga operasional berbagai jenis usahapun terbatas. Ada vaksin, ada new normal tapi masih ada PPKM, dan ternyata angka covid masih saja naik setiap harinya. Semoga vaksinasi perlahan mampu mengangkat optimisme pelaku usaha dan konsumen meskipun kecepatan distribusi vaksin juga butuh waktu tidak sebentar. Semoga pemerintah lebih bijak menangani pandemi agar pertumbuhan ekonomi bangkit kembali. (Kontributor: Titik K. Rahman)

Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora (Statistics of Blora Regency)Jalan Rajawali Nomor 12 Blora 58211 Telp. & Faks (0296)531191 Homepage. http://blorakab.bps.go.id/ e-mail: bps3316@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia