May 7, 2020 | Other Activities
Agama Buddha merupakan
salah satu agama tertua yang ada di dunia. Agama
Buddha atau Buddhisme adalah agama terbesar keempat di dunia dengan
lebih dari 520 juta pengikut, atau lebih 7% populasi dunia, yang dikenal
sebagai Buddhis. Agama Buddha meliputi beragam tradisi, keyakinan dan kepercayaan, dan praktik spiritual yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran-ajaran
awal yang dikaitkan dengan Buddha dan
menghasilkan filsafat yang ditafsirkan. Agama
buddha berasal dari India, tepatnya Nepal sejak abad ke-6 SM dan tetap bertahan hingga sekarang.
Agama Buddha berkembang cukup baik di daerah Asia dan telah menjadi agama mayoritas di beberapa negara,
seperti Taiwan, Thailand, Myanmar dan lainnya.
Agama Buddha kemudian juga masuk ke nusantara (sekarang
Indonesia) dan menjadi salah satu agama tertua yang ada di Indonesia saat ini.
Agama Buddha pertama kali masuk ke Nusantara (sekarang Indonesia) sekitar
pada abad ke-5 Masehi jika dilihat dari
penginggalan prasasti-prasasti yang ada. Agama Buddha diduga pertama kali
dibawa oleh pengelana dari China bernama Fa Hsien. Kerajaan Buddha
pertama kali yang berkembang di Nusantara adalah Kerajaan
Sriwijaya yang berdiri pada abad ke-7 sampai
ke tahun 1377. Kerajaan
Sriwijaya pernah menjadi salah satu pusat pengembangan agama Buddha di Asia Tenggara. Hal ini terlihat
pada catatan seorang sarjana dari China bernama I-Tsing yang
melakukan perjalanan ke India dan Nusantara serta mencatat perkembangan agama
Buddha disana. Biarawan Buddha lainnya yang mengunjungi Indonesia adalah Atisa, Dharmapala, seorang profesor
dari Nalanda, dan Vajrabodhi, seorang penganut
agama Buddha yang berasal dari India Selatan.
Jejak arsitektur agama Buddha di Kabupaten Blora bisa kita
lihat dengan adanya Candi Kuwung. Dan adanya tukang tambang yang melayani
penumpang dari dan ke Desa Ngloram, Blora, Jawa Tengah ke Desa Nogong,
Bojonegoro, Jawa Timur. Hal tersebut sebagai bukti profesi masyarakat pada masa
Hindu-Buddha sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan
pendekatan kajian etnoarkeologi yang dilakukan oleh Badan Arkeologi Yogyakarta
untuk mengetahui letak kampung dan kehidupan nelayan masa Majapahit.
Penganut agama Buddha menjadi terbesar kelima di Kabupaten
Blora dengan jumlah penganut sebesar 282 orang pada tahun 2019. Penganut agama
terbesar di Kabupaten Blora masih didominasi oleh penganut agama Islam sebesar
924.788 orang, kemudian diikuti oleh penganut agama Kristen Protestan sebesar
8.246 orang, Katolik sebesar 3.065 orang, Lainnya 405 orang dan yang terakhir
adalah penganut agama Hindu 69 orang.
Sedangkan penganut agama Buddha di Kabupaten Blora tersebar
di 8 kecamatan dari total 16 kecamatan. Tiga kecamatan dengan penganut agama
Buddha terbesar ditempati oleh Kecamatan Blora Kota 144 orang, Kecamatan Cepu
63 orang, dan Kecamatan Kunduran 55 orang. Walaupun tersebar di 8 kecamatan, namun
Vihara sebagai tempat peribadatan mereka hanya ada 3 buah dan berada di
Kecamatan Blora Kota 1 buah, Kecamatan Jepon 1 buah dan Kecamatan 1 buah.
Salah satu hari raya agama Buddha adalah hari
raya Trisuci Waisak. Kata “Waisak” sendiri berasal dari bahasa Pali “Vesakha”
atau di dalam bahasa Sansekerta disebut “Vaisakha”. Nama “Vesakha” sendiri
diambil dari bulan dalam kalender buddhis yang biasanya jatuh pada bulan Mei
kalender Masehi. Namun, terkadang hari Waisak jatuh pada akhir bulan April atau
awal bulan Juni. Pada tahun 2020 Hari Raya Waisak diperingati pada tanggal 7
Mei 2020.
Hari Raya Waisak sendiri dikalangan umat Buddha
sering disebut dengan hari raya Trisuci Waisak. Disebut demikian karena pada
hari Waisak terjadi tiga peristiwa penting, yakni kelahiran Pangeran Sidhartha
Gautama, tercapainya penerangan sempurna oleh Pertapa Gautama, dan mangkatnya
sang Buddha Gautama. Tiga kejadian tersebut—kelahiran, penerangan, kematian—
terjadi pada hari yang sama ketika bulan purnama di bulan Waisak.
Biasanya pada hari waisak, umat Buddha
merayakannya dengan pergi ke vihara dan melakukan ritual puja-bhakti. Harus
dimengerti bahwa umat Buddha melaksanakan ritual puja-bhakti adalah bertujuan
untuk mengingat kembali ajaran sang Buddha, menyontoh perilaku sang Buddha dan
melaksanakan ajaran agama Buddha. Bagi umat Buddha, hal tersebut berarti
menaati peraturan moral, seperti menghindari pembunuhan makhluk hidup, mencuri,
berbuat asusila, berbohong dan mabuk-mabukkan. Selain kelima larangan tersebut,
umat Buddha ketika hari Waisak biasanya mengembangkan cinta-kasih dengan cara
membantu fakir-miskin atau mereka yang membutuhkan, melepas hewan (biasanya
burung) sebagai simbol cinta-kasih dan penghargaan terhadap lingkungan, serta
merenungkan segala perbuatan yang telah dilakukan apakah baik atau buruk
sehingga diharapkan di masa mendatangkan tidak mengulangi perbuatan yang buruk
yang dapat merugikan. Waisak sebagai sebuah hari raya agama Buddha bisa
memberikan contoh yang positif kepada setiap orang. Contoh positif yang dapat
diteladani adalah pengembangan cinta-kasih kepada setiap makhluk hidup.
Selamat Hari Raya Waisak 2564 BE Tahun 2020
Sabbe Satta Bhayantu Sukhitatta
Semoga semua makhluk berbahagia
Sadhu,,, Sadhu,,, Sadhu,,,
Sumber: Wikipedia Indonesia, dhammacitta.org,
jurnalarkeologi.kemdikbud.go.id dan Blora Dalam Angka 2020
(Kontributor: Tenry)
BPS-Statistics Indonesia
Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora (Statistics of Blora Regency)Jalan Rajawali Nomor 12 Blora 58211 Telp. & Faks (0296)531191 Homepage. http://blorakab.bps.go.id/ e-mail: bps3316@bps.go.id
About Us