RA Kartini

Raden Adjeng Kartini, lahir di Jepara, Hindia Belanda, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Hindia Belanda, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara

 

Seperti yang kita ketahui bersama, setiap tanggal 21 april kita memperingati salah satu hari nasional yaitu Hari Kartini. Peringatan Hari Kartini identik dengan hari dimana para perempuan berkebaya maupun segala perlombaan yang bersinggungan tentang perempuan.

 

Lalu sudah sejauh mana keterlibatan perempuan diberbagai aspek kehidupan di Kabupaten Blora? Apakah sudah benar-benar seperti yang sudah diperjuangkan oleh Raden Adjeng Kartini?

 

Mari kita lihat dari data yang sudah ada. Pada kondisi Desember 2020. Anggota DPRD Blora yang berjenis kelamin perempuan ada 5 orang dari total 45 orang anggota DPRD Blora atau 11,11%.

 

Sedangkan untuk total usia 15 tahun keatas yang bekerja menurut status pekerjaan utama tahun 2019 sejumlah 444.769 orang. Dari total tersebut, sebanyak 180.479 orang berjenis kelamin perempuan. Terbagi di status pekerjaan utama sebagai berusaha sendiri sebanyak 34.769 orang, berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar sebanyak 37.604 orang, berusaha dibantu bruh tetap dan dibayar sebanyak 4.125 orang, pekerja bebas di pertanian sebanyak 3.841 orang, pekerja bebas di non pertanian sebanyak 951 orang dan pekerja keluarga/tidak dibayar sebanyak 62.600 orang.

 

Pada jenjang pendidikan, kita mengenal Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).  APK Blora Tahun 2019 tercatat untuk Sekolah Dasar (SD) sebanyak 109,67, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat sebanyak 95.22 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat sebanyak 86,65. Untuk APM Blora Tahun 2019, SD sebanyak 95.-,95, SMP sederajat 75,51 dan SMA sederajat 57,16.

 

Setelah melihat sebagian data diatas, bagaimana menurut anda? Apakah Raden Adjeng Kartini sudah bisa bernafas lega? Apapun jawaban Anda, itu mutlak menjadi hak Anda.

 

Selamat Hari Kartini.

 

Semoga tidak selalu sekadar selebrasi, di mana  dibalik perayaan yang selalu diperingati, kalian para perempuan masih terpagar ketakutan oleh pendapat orang tentang isi kepala maupun keinginan serta keputusan kalian.

 

Selamat Hari Kartini.

 

Bukan melulu soal memakai kain dan kebaya saat memperingatinya. Meneladani semangat RA Kartini  itu, bagaimana memerdekakan diri sendiri dari berbagai "jajahan". Baik itu dari luar diri kita atau bahkan mungkin dari dalam diri kita sendiri.

 

Selamat Hari Kartini.

 

Kiranya Tuhan selalu menyertai langkah, perjuangan dan hidup semua perempuan Indonesia dimanapun berada.

 

Sumber data:  blorakab.bps.go.id

Gambar milik Devianart, Pinterest

(Kontributor: Tenri Ratna Seminnar)